Nah... ini sambungan dari posting sebelumnya tentang sinusitis maxillaris. Setelah pada posting sebelumnya aku udah njelasin panjang x lebar x tinggi (lho??), sekarang akan aku jelasin, atau lebih tepatnya ceritain, tentang bagaimana penanganan medis kalau, setelah dilakukan pemeriksaan, positif ada cairan masuk ke rongga sinus, dalam hal ini rongga sinus maxilla (terdapat di kedua sisi pipi). Seperti udah aku tulis di posting sebelumnya, hari ini adalah hari yg akan ku inget sepanjang hidup. Kenapa? karena pada hari ini, tanggal 12 Oktober 2010, aku akhirnya menjalani operasi pengangkatan cairan di rongga Sinus Maxilla (Sinusitis Maxillaris). Bertempat di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, operasi dilakukan tepat pukul 11.15 WIB setelah melalui serangkaian tes pra operasi, antara lain tes alergi, yg dilakukan untuk mengetahui apakah pasien memiliki alergi terhadap suatu jenis barang/obat tertentu atau tidak. Setelah proses tes alergi selesai pada pukul 10.30, aku langsung bergegas pergi ke Ruang 21(yg jelas bukan 21 tempat nonton film di mall-mall), untuk segera dilakukan tindakan medis berupa operasi irigasi rongga sinus maxilla. Penanganan pertama adalah memberikan obat bius ringan pada kedua lubang hidung. Selanjutnya aku disuruh menunggu sekitar setengah jam agar obat bius tadi bekerja. Setelah setengah jam lamanya aku menunggu, mulai deh tindakan medis dilakukan. Pertama, tentu, aku disuruh pake baju khas operasi, baju panjang warna hijau, yg jadi kelihatan serem kalau dipake di ruang operasi. Setelah itu aku disuruh duduk di sebuah kursi yg berlampu besar di atasnya (syereeemm). Udah duduk manis, hidungku disemprot dg obat bius keras. Obat inilah yg membuat hidungku mati rasa. Parahnya cairan itu menetes ke bibir dan lidah. Alhasil, bibir dan lidah ikutan mati rasa. Setelah dokter meyakinkan bahwa hidungku udah mati rasa, mulai deh operasi dilakukan. Tapi sebelumnya mataku ditutup pake kain. Kata dokternya sih biar gak takut. Aku pasrah aja deh. Setelah dokter meyakinkan kalau aku udah ga bisa liat, mulai hidungku digorok-gorok (aaahhhh....). Pada saat semua peralatan dokter menyentuh bagian dalam hidungku, emang ga kerasa apa-apa, tetapi pas sebuah benda tumpul mulai mencoba menggedor tulang di pipiku, pipi serasa remuk. Ya, itulah rongga sinus yg di dalamnya terdapat cairan tadi. Dokter mencoba membuat 'jalan' untuk memasukkan selang yg selanjutnya akan dialiri air masuk ke dalam rongga sinus tadi. Ternyata membuat 'jalan' tadi sama sulitnya dg saat Daendels membuat jalan antara Anyer-Panarukan (sok sejarawan). Saat itu sebuah benda dipaksa untuk bisa masuk menembus tulang di pipiku. Saat benda itu dipaksa masuk terdengar suara "krek" tanda benda tadi udah berhasil membobol tulang di pipiku tadi (hooreeeee...). Setelah 'jalan' dibuat, selang mulai dimasukkan. Hidungku dialiri lebih dari segalon air (hwaduhhh). Setelah terasa ada cairan masuk ke dalam pipiku, seketika itu juga cairan tadi keluar dari hidungku. Hampir 5X hidungku dialiri air. Setelah dipastikan cairan tadi keluar semua, tak lupa juga dimasukkan obat (kata dokternya sih)ke dalamnya. Selang dilepas dan hidungku dimasukin kapas sampe menembus bagian pangkal hidung dan operasi dinyatakan selesai. Uppss,, itu untuk yg kiri, yg kanan belum mas (kata dokternya). Ya, pada hari ini dilakukan 2X operasi di 2 lubang hidungku karena menurut hasil foto rontgen diketahui aku menderita Sinusitis Maxillaris pada kedua sisi atau istilah kerennya Sinusitis Maxillaris Bilateral. Jadiiii.... tindakan medis tadi dilakukan kembali persis seperti di atas, tetapi pada lubang hidungku yg sebelah kanan. Penderitaan belum usai (pikirku).. Setelah hampir setengah jam aku berjuang di dalam kamar operasi, operasi akhirnya dinyatakan selesai total. Hidungku dimasukin kapas pada kedua lubang. Alhasil, napas pun susah. Apalagi buat nelan, butuh perjuangan. Setelah itu, cairan campur darah terus menerus keluar dari hidung. Sampe sama susternya dikasih segebok kain kassa buat persediaan kalau terus keluar cairan dari hidungku (trims sust). Akhirnya, setelah ribet mengurus obat, pukul 14.30 tettt, aku keluar dari Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang dg terus menempelkan kain kassa di hidungku yg telah berisi kapas di dua lubangnya (mirip m*yat... Hiiiiiiii......). Dan selama perjalanan pulang, kain kassa tadi masih terus dibasahi cairan dan sedikit darah dari hidungku. Sampe rumah, sekitar pukul 16.00 tettt, kapas di dalam hidung aku lepas, dan nafas lega pun aku hela untuk pertama kali (hiyyaaa). Tetapi seperti layaknya seseorang yg baru dilukai, rasa sakit itu masih akan terasa. Sampe aku menulis posting ini, sekitar pukul 22.30, rasa ngilu masih terasa di tulang kedua pipi. Tapi lega rasanya, semua berjalan lancar hari ini, meskipun ada sedikit ganjalan. Apa itu???? Aku dijadwalkan untuk menjalani operasi serupa, Selasa pekan depan. Ampuuunnnn..... sekali aja udah kuapookkk, mau nambah lagi.. Ampunnn Dokterrrr..... Tapi demi kesehatan, apapun akan kutempuh..
Finally, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita. Kita menyadari kalau untuk sehat ternyata membutuhkan perjuangan tanpa lelah dan tanpa rasa takut. Untuk itu, lebih bijaksana rasanya kalau kita menjaga kesehatan sejak dini, sebelum semuanya terlambat..
Akhirnya, FIGHT AGAIN FOR THE NEXT SURGERY..