10 Feb 2011
Fenomena Jejaring Sosial
By
Krizna Praztya
Mendengar kata jejaring sosial atau dalam bahasa kerennya social networking pikiran kita pasti akan langsung tertuju ke Facebook, Twitter dsb. Yah, memang itulah jejaring sosial yang sedang populer sekarang ini. Gak peduli pejabat tinggi, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga bahkan para pekerja kasar pun bisa dipastikan memiliki sebuah akun di jejaring sosial tersebut. Tentu tujuan mereka adalah untuk mencari teman sebanyak-banyaknya di dunia maya atau bahkan bisa dibawa ke dunia nyata. Tujuan tersebut sejalan dengan sejarah pendirian jejaring sosial tersebut yaitu untuk menjalin hubungan sosial antar sesama. Meskipun dalam perjalanannya bukan hanya hubungan sosial antar sesama tetapi juga hubungan bisnis, sarana promosi sebuah produk atau sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat, sebagai sarana kampanye politik dan masih banyak lagi lainnya. Tapi sebagaimana yang kita ketahui, sebuah hal pasti akan memiliki dua sisi yang berbeda. Positif dan negatif seperti kepingan logam yang dua sisinya tidak akan pernah berpisah. Yah, hal inilah yang belakangan sering kita jumpai. Jejaring sosial sudah keluar dari kodratnya sebagai sarana menjalin hubungan sosial antar sesama. Karena beberapa hal penyalahgunaan jejaring sosial ini bermunculan dimana. Jejaring sosial sudah digunakan sebagai sarana kejahatan, sarana untuk saling menghujat, sebagai ajang olok-olokan yang terkadang berbau SARA. Masih ingatkah kita tentang isu bahwa pemerintah berencana menutup jejaring sosial Facebook di Indonesia? Karena penyalahgunaan itulah pemerintah merasa perlu untuk bertindak lebih jauh agar penyalahgunaan jejaring sosial ini tidak semakin berlarut-larut. Banyak yang bereaksi dengan rencana pemerintah itu. Termasuk juga para pengguna jejaring sosial yang benar-benar memanfaatkannya sebagai sarana menjalin hubungan sosial. Mereka merasa keberatan jika jejaring sosial yang sudah sedemikian besar manfaatnya harus ditutup. Kita tak akan pernah memungkiri, jejaring sosial hanyalah sebuah alat yang sangat bergantung kepada pemakainya. Tergantung kita akan membawa kemana jejaring sosial tersebut. Tapi alangkah baiknya jika semua berjalan sesuai porsinya. Dan akan jauh lebih baik lagi jika kita lebih bijak menggunakan kemajuan teknologi ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)